Saturday, December 2, 2017

Naskah Teater - Lakon ANTIGONE Karya Sophokles Episodion 3-4

Naskah Teater - Lakon ANTIGONE Karya Sophokles Episodion 3-4

EPISODION III


Naskah Teater - Lakon ANTIGONE Karya Sophokles Episodion 3-4

CREON
hal menduga yang tepat saat ini ialah bertanya,Haemon,putra ku,kamu telah mendengar perintahku,apakah kamu kemari untuk mengecam aku,membela tunanganmu,ataukah kamu akan setia kepada bapak dalam hal apa saja


HAEMON
aku putramu,jadi selama anda adil dan bijak sana,aku akan patuh dan setia,Tak mungkin aku menganggap perkawinan pribadi lebih pentiing dari urusan Negara.

CREON
Bagus bagus,hati kamu punya isi yang bagus,Bagimu tak ada hal lain yang lebih utama dari pada setia kepada bapak.Apa  lagi yang mau di harapkan oleh orang tua?Ayah dan anak bekerja sama,berjuang melawan musuh keluarga,berlomba membela teman masing-masing.yah dan bapak yang tak bisa mendidik putranya,akan menderita selamanya,seluruh musuh akan menertawakanya –janganlah kamu terpengaruh wanita anakku!
Berahi itu tidak menentu.wanita yang judes akan terasa hambar di ranjang.jadi,biarkan saja ia pergi dan mendapatkan jodohnya di neraka-sekarang setelah ia membangkang,sementara rakyat yang lain patuh dan rapi,maka seluruh mata rakyat tertuju kepadaku. Bagaimanakah sikap creon?apakah creon akan teguh pada peraturannya?Ya,Creon sanggup bersikap tegas,dan sudah pasti berani menghukumnya mati,Aku takkan terpengaruh oleh kenyataan adanya.ikatan keluarga antara kita.bila kubiarkan kerabatku sendiri merusak aturan,maka ini akan merupakan alas an bagi yang lain untuk ikut ikut melanggar aturan.orang yang bisa setia kepada keluarga seharusnya bisa juga setia kepada Negara.tetapi apabila seseorang sudah mulai merasa dirinya tinggi terhadap peraturn tidak lagi peduli,kepada pengusa malah menasihati,wah,terhadap orang seperti ini aku tidak bisa berdiam diri.sekali seseorang sudah di serahi kekuasaan,di percaya memegang kekuasaan,ia harus di patuhi,-di dalam hal yang besar maupun kecil.di dalam seganap kebijaksanaan,yangadil maupun tak adil,harus di patuhi.Hendaknya kamu kenangkan:orang yang patuh dan teratur adalah orang yang bisa mengatur dan di atur.Orang semacam inilah yang bisa mengatsi keadaan gawat dan darurat.sebaliknya,tak ada yang lebih berbahaya dari pada anarki,Anarki berarti tentara tanpa aturan,kekacauan yang bakal menjurus kearah kerusuhan,Lantas sesudah itu apa?perampokan,pemerasan,orang-orang kehilangan kampung dan halaman.
Tentara yang punya aturan,sukar bisa kebobolan,kepatuhan kepada peraturanlah yang membawa mereka kepada kejayaan.Orng-orang seperti kita tak mungkin tunduk kepada wanita,bila aku terpaksa kehilangan tahta,bioarkah pri yang merebutnya.tak akan aku biarkan orang berkata bahwa kebijaksanaanku telah patah oleh wanita.
PEMIMPIN PADUAN SUARA
Pada umumnya…..pendapat anda memang ada benarnya.

PADUAN SUARA
ya.ya,untuk orang seperti kita
yang bodoh dan tua,-yah pada umumnya
HAEMON
Ayahku apakah anda setuju,bahwa di antara semua anugrah dewata.
akal sehat adalah yang paling sempurna,
sudah pasti akulah yang paling mendukung keterangan anda tadi.
Tetapi……..mungkin ada banyak pengertian tentang keadilan yang bertentangan dengan kebijaksanaan yang telah anda ucapkan atau aku punya kelebihan  satu keuntungan terhadap anda aku lebih tau dari anda tentang pendapat orang terhadap kebijaksanaan raja,terutama yang berisi kecaman terhadapnya.
Anda begitu di junjung sebagai raja sehingga orang takut mengeluarkan pendapatnya di depan anda.
Tetapi,aku bisa mendengar suara lubuk hati mereka yang di ucapkan secara rahasia.
terhadap Antigon,rakyat merasa tak tega,menurut mereka tak pada tempatnya gadis itu di hukum untuk suatu tindakan yang mulia.bahkan menurut mereka,ia wajib di beri penghormatan,kerna tak mau membiarkjan jenasah saudaranya tergeletak di padang belantara menjadi mangsa gagak dan srigala.Begitulah diam-diam pendapat mereka,dan semakin luas tersebarnya.
Tentu saja aku menginginkan pemeintahan anda jaya,Bagiku tak ada hal lain lagi yang lebih utama rasa saling menghargai ini harus dua arah sifatnya:dari putr dan juga dri bapak-masing-masing pihak gembira melihat yang lain jaya.jadi,ayahku janganlah paduka berpikir satu jurusan saja!janganlah mengira bahwa kebenaran hanyalah milik anda bukankah seseorang yang hanya mengukuhi pendapat sendiri saja akhirnya akan kehilangan muka dan di singkirkan?
Betapun parah rasanya,namun sangat mulia apabila orang mau belajar dan luwes dalam pendirian.
Di dalam musim banjir,apabila ada pohon yang melawan betapa besarnya pun ia,akan juga tumbang,tercerabut akarnya.
Tetapi pohon yang meliuk,akan mampu bertahan jaya.di dalam badai di samudra,kapalpun tak bisa bersitegang memasang semua layarnya.
jadi,Ayahku kenapa anda tidak kendor dan mau meninjau kembali pikiran anda?
Mungkinkah aku dianggap terlalu muda untuk mengeluarkan pendapatku?>betapapun toh aku mau mengatakan ini,tak ada orang yang sempurna,yang bisa benar di dalm segala perkara,tetapi yang cukup bijakasnaadalah orang yang mau mencatat dan mengingat pendapat orang pandai yang lainya.
PEMIMPIN PADUAN SUARA
Wah, wah

PADUAN SUARA
ya ya,suka belajar itu berguna
paduka belajar dari sang putra
sang putra belajar dari sang bapak.
ucapan keduanya
sama-sama bijaksana
CREON
Apa?Apakah akan ku biarkan diriku di nasehati oleh anak ingusan?
lelaki yang poenuh asam garam seperti aku?

HAEMON
Usulku toh tidak bertentangan dengan undang-undang,barangkali aku memang ingusan,tapi nilailah aku menurut isi pendapatku.

CREON
isi pendapat mu itu bisa menumbuhkan pikiran kearah pembangkangan

HAEMON
Aku toh tidak menganjurkan pemberontakan

CREON
Kamu sudah penyakit Antigon.

HAEMON
Rakyat tidak menyebut ini penyakit.

CREON
Apakah setiap saat aku harus meminta nasihat rakyat?

HAEMON
Sekarang anda berdebat seperti anak remaja!

CREON
Bukankah aku pengusa thebes?

HAEMON
Negara tidak berarti seorang raja.

CREON
Tetapi negara di wakili oleh rajanya.

HAEMON
Kalau begitu Negara ini tidak punya rakyat.

CREON
Nada perasaan kalimatmu cenderung pada Antigon.

HAEMON
Untuk kepentingan andalah aku punya perasaan.

CREON
Elok!kamu buktikan itu dengan cara menentangku!

HAEMON
sebab paduka bersalah menurut pendapatku.

CREON
jadi,apa harus aku biarkan wibawaku dirongrong orang?

HAEMON
tapi anda merongrong wibawa dewata!

CREON
Bejat, kamu pengikut wanita!

 HAEMON
Aku pengikut pikiran yang benar.

CREON
selama ini kamu membela dia melulu.

HAEMON
Aku tidak hanya membela dia,tapi dewata dan juga anda!

CREON
jangan kamu coba lunakan,wahai si bocah banci!

HAEMON
Ayah suka bicara tapi tak suka mendengar

CREON
wanita itu akan mati dan tak sempat  jadi istrimu.

HAEMON
kalau begitu ia tak kan mati seorang diri.

CREON
Oho!sekarang kamu mengancam,sungguh berani kamu terhadap ayahmu!

HAEMON
Aku sedang berusaha meyakinkan bahwa ayah sudah macet pribadinya.

CREON
Kamu akan kualat karena brusaha mengajar orang tua

HAEMON.
Kalau tidak ingat bahwa aku menghadapi orang tua,maka akan
kusebut bahwa anda berdebat seperti mengigau
                       
CREON
Apa katamu? Sudah cukup aku kau maki. Aku tak tahan lagi. kamu pun akan kena hukuman. kamu akan ditahan, dan akan kamu lihat ia mati di hadapan matamu

HAEMON
Itu tak akan terjadi. kepuasan semacam itu tak akan Anda dapatkan. Aku tak akan hidup ketika ia mati. Anda harus punya teman yang mampu menahan pikiran gila Anda. Selamat tinggal. Kita tidak akan bertemu lagi

PADUAN SUARA
Ia berlari. marah dan tergesa. Terdorong darah muda. Mungkin dirinya bisa celaka

CREON
Biarkan saja ia. Menurut pendapatnya dirinya itu siapa? Dewata  menjelma? Biar abagaimana ia tak akan bisa menebus nyawa Antigone dan adiknya

PADUAN SUARA
Apakah adiknya ahrus binasa pula?

CREON
Ah! Baik. Adiknya tak kan binasa, karena tidak terlibat dalam perkara

PADUAN SUARA
Bagaimana caranya dia akan menemu ajal?

CREON
Ia akan dibawa ke padang belantara dan dikubur hidup-hidup dalam goa. ia akan diberi makan secukupnya agar kita bebas dari kutukan. Rakyat banyak tak layak memikul beban.
Di dalam kubur itu nanti ia boleh berdoa sepuasnya pada dewa yang sanagt ia puja, yakni dewa penyabut nyawa. Mungkin sang dewa akan menyelematkannya. Betapapun semua ini adalah pelajaran, bahwa ilmu selamat lebih berguna dari ilmu mengurus mayat



KOMMOS


PADUAN SUARA
Kekuatan apa gerangan yang mengisi pipi gadis itu? Yang lembut dan merah jambu, yang mampu menyelam lautan yang memberi bumi seribu mimpi.
Lelaki dirundung asmara, lupa akan dirinya, lupa tugas dan lupa agama, lupa bapak dan lupa keluarga.

Kerlingan mata yang jeli memutus ikatan keluarga. Hancurlah sudah undang-undang dan putera telah menentang bapak.
Dan kini, bencana tidak tertahan lagi. Air mataku meleleh ke pipi. Antigone, ranjangmu ngeri, ranjang batu di kubur sepi

ANTIGONE
Lihatlah aku, dengan denyut hidup. Masih kuat di dalam jantungku. Aku melangkah menuju akhir perjalananku sambil kulihat untuk akhir kalinya, cahaya sang surya. Belum kawin dan masih dara, belum pernah kudengar mantra perkawinan dinyanyikan. kini dewa maut naik bahtera menjemputku bagai mempelai laki-laki, ia bombing tanganku ke seberang sana

PADUAN SUARA
Kamu punya hiburan utama, kamu mati menurut pilihanmu. Dengan segenap kesegaran, tanpa disentuh penyakit, tanpa ternoda senjata.

ANTIGONE
Bila mati, aku akan menjadi batu di dalam kuburku. Patung yang termenung di goa batu karang ditumbuhi lumut, dilingkar semak dan belukar

PADUAN SUARA
Jangan bermimpi menjelang mati. Jangan harapkan jadi dongengan. Jangan coba jadi pahlawan

ANTIGONE
Begitulah kamu menghina tanpa menunggu ajalku tiba. Apa tak ada kelapangan hati bagi orang yang akan mati? Wahai Thebes, kotaku! Wahai teman-temanku! jadi saksi hari ini, aku akan mati tanpa dihormati. Tak ada orang memberi pembelaan, meski ada korban ketidak adilan. Kuburanku goa batu, tidak hidup tidak mati menjerat hidupku

PADUAN SUARA
Kamu benar menurut alam, kamu salah menurut raja. Betapapun nyatanya kamu celaka. barangkali, kami kira, kamu menanggung karma dari orang tua

ANTIGONE
Jangan lagi bicara soal karma. Wahai, betapapun inilah kenyataannya. kini, karma keluarga terbentang semua. Dinasti kami dahulu jaya, berjasa dan juga perkasa. Sampai tiba-tiba semua itu musnah dikutuk dewata.
Ibuku kawin dengan anaknya sehingga lahir diriku dalam dosa. lalu Polyneicies saudaraku, mati bernoda, jenazah dihina menyeret aku ke dalam bencana

PADUAN SUARA
Memang utama mengurus mayat saudara, tetapi peraturan raja harus diturut pula. kamu turuti maumu sendiri, letak salahmu ada di sini

ANTIGONE
Jelas kini tak ada temanku, tak ada orang meratapi, tak ada keluarga mengurus. Selamat tinggal, wahai mentari.

CREON
Bila tak kuhentikan ocehan ini, tak akan ada habis-habisnya. Jangan kita membuang waktu, ia harus segera disingkirkan! Singkirkan dia! Seperti yang telah kuperintahkan. masukkan dia ke dalam goa bawah tanah, lalu tutuplah ia hidup-hidup di situ. Selanjutnya terserah pada kesaktiankum bisa hidup atau harus mati. tanganku tetap tak ternoda, semata-mata aku hanay mengucilkannya dari dunia.

ANTIGONE
Begitulah goa itu yang setengah mirip kubur, setengah mirip kamar pengantin. Akan menjadi pembungkus jasadku. Itulah pintu gerbangku untuk masuk ke dunia seberang sana, di mana akan bisa kujumpa ayah, bunda dan seluruh keluarga. Kerna aku buntut bencana, maka ceritaku berlipat ganda.

Hidup belum puas aku jalani, setidak-tidaknya di akherat sana, aku akan disambut gembira oleh orangtua dan saudaraku. Ketika mereka wafat, akulah yang mensucikan jasad mereka. tapi kini kerna aku sucikan jasad Polyneiceis, beginilah jadinya. Lantaran menurut Creon aku membangkang, maka hilanglah kesempatanku untuk beranak dan bersuami. Diseret ke goa menuju kematian. kini satu saja hasratku; aku ingin bertanya apakah yang telah aku lakukan hingga bisa disebut dosa?

Tapi apa gunanya bertanya pada dewa? Apapula gunanya menginsyafkan sesame manusia! rupanya, upah kebajikan adalah kejahatan. Apabila memang begitu pendapat dewa tentang kesulitanku, maka aku memohon mati. Aku memang bersalah….tetapi bila ternyata menurut dewa, Creon yang salah, aku mohon semoga ia menderita bencana yang sama berat dengan deritaku

PADUAN SUARA
Ia masih yakin dan bergelora, ia percaya pada kebenarannya

CREON
Kenapa kalian diam saja. Seret dia dari sini!

ANTIGONE
Tanda mati sudah berbunyi

PADUAN SUARA
Jangan berharap. tabahkan hati, hukumanmu sudah pasti!

ANTIGONE
Kamu semua menjadi saksi. kamu tidak buta dan tuli. Bila kamu tidak berdaya, akuilah dan kenangkan saja

PADUAN SUARA
Gadis yang malang. Sudah begitu nasibmu. Sia-sia kau tentang, sejak dulu sudah begitu. Bukan hanya kamu seorang korban nasib sudah beribu. Tidak bisa ditahan karang, bila nasib sudah menyerbu


EPISODION IV

MASUK TEIRISIAS

TEIRISIAS
Para wakil rakyat Thebes, aku datang…Aku yang punya empat mata dan buta separuhnya!

CREON
Teirisias yang tua, kamu datang ada apa?

TEIRISIAS
Kamu dengar dan aku akan bicara. Aku tak pernah berdusta

CREON
Aku tak pernah menuduhmu begitu. Malah sebaliknya aku percaya padamu

TEIRISIAS
Bagus. Dengan begitu kamu bisa selamatkan negaramu

CREON
Benar. memang nasehat-nasheatmu selalu berguna

TEIRISIAS
Sekarang dengar. Kamu berada diambang bencana

CREON
Kenapa? Tiba-tiba bulu kudukku berdiri semua

TEIRISIAS
kamu pikir selama ini kamu tidak eprnah salah!? Tapi tidak bagiku. Aku pergi ke tempatku bertapa di bawah langit terbuka, sehingga gampang aku membaca suara burung-burung di udara.

Waktu itu aku kedatangan segerombolan burung yang tak cocok dengan musim. Galak, liar, kebingungan, bagaikan api, mereka berjeritan. Aku dengar mereka saling bertengkar dan bercakar. Aku pun menjadi takut dan gemetar.

Segera aku sajikan korban di alatar. tetapi tak menyala waktu kubakar, yang keluar hanya asap lembah . Empedu binatang korban meledak di api dan tak ada lemak di tulang kaki. Pembantuku melaporkan semua ini dan inilah tafsiranku. Thebes terkena bencana dan bencana itu dari kamu datangnya.

Nah, sebab altar-alatar kita sudah ternoda oleh jasad Polyneicies yang dicabik oleh gagak dan anjing. Itulah sebabnya dewa tak mau sajian kita. Wahai, raja. Aku mohon kamu pertimbangkan lagi keputusanmu. Semua orang bisa berbuat salah. Itu biasa. Tapi orang bijaksana mau mengakui kesalahannya dan mencoba memperbaikinya. Berkeras kepala sama saja dengan tanpa kepala. Polyniecies sudah mati. tak perlu di hukum lagi. Kamu lebih mulia bila mengalah pada jasad.

Kenapa orang mati masih dibunuh juga? Semua ini kukatakan dengan penuh kesayangan. tak ada hal lain kuharapkan, kecuali supaya kamu jaya dan mendapat keselamatan

CREON
Uang! Semua orang berkomplot melawanku lantaran uang! Bahkan para pertapa sudah mulai berkomplot hendak memerasku. Selama ini para penujum memperdagangkan diriku sebagai barang kodian. Bagus! Kumpulkanlah semua emas di jagat. Tak akan bisa dibeli keputusanku! Mayat itu dilarang dikuburkan! Apakah aku bisa percaya begitu saja, bahwa dewata bisa dinodai sembarang manusia? Bukankah Dewa itu tinggi dan tidak bernoda? Tetapi kamu mokal-mokal saja. Memutar balikkan semuanya. Dan barangkali hanya lantaran harta

TEIRISIAS
Astaga! Masihkah ada orang yang belum tahu….

CREON
pasti akan ada pepatah….

TEIRISIAS
…bahwa akal sehat adalah kelebihan manusia yang paling utama?
 CREON
Dan pikiran bengkok adalah kekurangan yang utama

TEIRISIAS
Itulah kekurangan kamu yang utama

CREON
Tidak bisa!...Wah, ini kamu yang mulai. Toh aku tak mau menghina seorang….dukun!

TEIRISIAS
Kamu sudah menghina karena kamu menuduhku berdusta

CREON
Semua dukun empunya permainan

TEIRISIAS
Kalau begitu banyak raja terlibat pula

CREON
Apa kamu menyindir aku?

TEIRISIAS
Kamu tidak akan jadi raja tanpa aku

CREON
Dulu kamu baik. Sekarang kamu bengkok

TEIRISIAS
Jangan kamu paksa aku mengungkapkan tujuman

CREON
Katakan saja. Asal tanpa bayaran

TEIRISIAS
Sebentar lagi kamu ingin membayarku untuk tidak menujumkan

CREON
Jangan berkelok dan berliku-liku

TEIRISIAS
Hanya selang beberapa hari lagi, kamu akan membayar nyawa dengan nyawa, mayat dengan mayat. kamu telah mengubur nyawa yang mestinya hidup di dunia. Kamu juga telah menahan mayat di dunia sedang mestinya dengan khidmat harus diantar ke akherat. jadi ada dua hutangmu. Hutang nyawa akan kamu bayar dengan nyawa, hutang mayat akan kamu bayar dengan mayat.

Maka sebentar lagi rumah tanggamu akan berantakan. Ratap tangis akan keluar dari keturunanmu. Dan mereka harus membayar dua nyawa untukmu. Nah, marilah kita buktikan apakah tujumanmu ini diucapkan karena suapan. sangat parah taruhannya. tapi apakah kamu sendiri yang ajukan tantangan, Sekarang aku pergi. AKu sudah tua. tidak kuat menghadapi amanah orang muda

PADUAN SUARA
Itulah tujuman yang dahsyat. Menurut pengalaman, belum pernah ia meleset dalam tujuman

CREON
Aku tahu, aku tahu. Akupun tak akan berpura-pura tenang. Bila aku mengalah, akibatnya sukar ditanggungkan. Bila aku tidak berubah berarti aku menempuh kutukan

PEMIMPIN PADUAN SUARA
Keputusan yang tepat kita butuhkan dengan cepat

CREON
Apa yang harus aku lakukan? Coba katakana.

PEMIMPIN PADUAN SUARA
Bebaskan Antigone. kuburkan Polyneicies dengan upacara

CREON
Jadi mengalah!? Itulah pendapatmu!

PEMIMPIN PADUAN SUARA
Dan harus segera pula. Sebab kutukan dewa sungguh cepat jalannya

CREON
Aku tak akan bisa melawanmu dewa. Meskipun berat rasanya, aku akan mengalah juga. lain kali tak akan kubuat peraturan yang menyalahi undang-undang. Ayo kamu, ikut aku. Kita bawa kapak dan tembilang. AKu ingin memimpin sendiri perbaikan yang akan kulakukan



PAEAN

DOA PADUAN SUARA KEPADA DEWA

PADUAN SUARA
Kami para wakil rakyat Thebes berlutut dan berdoa.
Kami sebut kamu, wahai arwah nenek moyang
kami sebut kamu, langit dan bumi
Kami sebut kamu, wahai Bachus, dewata

bachus dewata rupawan, dewata dengan banyak sebutan, Putera Zeus raja angkasa
dan Ibumu Semele dari bumi. Bahkan dari kota ini. Kepadamu kami memohon. Tolonglah kami, putera-puterimu. tolonglah kota ini yang dulu juga menjadi kampong dan halamanmu.

Wahai dewata tampan, Bachus yang suka mengembara ada banyak lembah yang tenteram, ada banyak gunung yang indah, ada banyak kota yang kaya tetapi negerimu di sini dan kini negerimu menderita.

Wahai, Bachus pendekar cinta, sementara kamu bercumbu dengan peri dan jantungmu terkena panah asmara kenangkanlah. Kami putera-puterimu berlutut dan berdoa dan kami berada dalam bencana



EPILOGOS


PEMBAWA WARTA
Wahai para wakil rakyat Thebes, betapa kamu akanb tahu bagaimana nasib rakaytmu? nasib baik, buruk hanya kebetulan semata-mata. Tengoklah nasib Creon sekarang….Selama ini aku kira ia orang yang jaya…Orang yang telah berjasa pada Negara, kepalan keluarga yang kaya, bapak yang disayang anak-anaknya. Kemudian diangkat menjadi raja….dan lalu…jatuhlah ia….

Tentu saja hartanya masih ada. ia masih kaya raya. tetapi uang tak bisa membeli kebahagiaan. Apa gunanya uang kalau kita tak punya kebahagiaan untuk menikmatinya?
Kini hartanya tak lebih dari asap layaknya. Kita tak bisa bilang bahwa Creon masih hidup. ia adalah mayat yang berjalan

PEMIMPIN PADUAN SUARA
Coba langsung katakana, apa yang menimpa keluarga Creon?

PEMBAWA WARTA
Mereka binasa. Yang masih hidup akan segera pula binasa

PEMIMPIN PADUAN SUARA
Bagaimana mereka binasa? Siapa saja yang binasa? Siapa? Bagaimana? Katakan segera!

PEMBAWA WARTA
Haemon mati. Ia mati bunuh diri!

PADUAN SUARA
Haemon. Haemon

PEMBAWA WARTA
Ia mati bunuh diri sebab tunangannya dibunuh ayahnya

PEMIMPIN PADUAN SUARA
O, Teresias, pertapa tua. Sungguh sakti perkataanmu

PEMBAWA WARTA
Itulah yang terjadi. Selebihnya aku tak punya kuasa

PEMIMPIN PADUAN SUARA
Lihat! Euridice! Eudridice, istri Creon yang malang. ia muncul tiba-tiba dan lihatlah wajahnya!

EURIDICE
Selagi aku diambang pintu, aku dengar kata-katamu. lagi-lagi berita bencana untuk keluarga. AKu pingsan, tetapi dayang-dayang yang telah memberi pertolongan. Coba ceritakan pula sejelasnya. Aku cukup kuat menderita.

PEMBAWA WARTA
Nyonya yang mulia, semua akan kukisahkan kepadamu. Aku sendiri menyaksikan takkan aku menutupi atau melunakkan, karena lambat atau cepat toh akan sampai ke telingamu.
Aku pergi bersama Creon ke padang belantara, ke tempat jenazah Polyneicies dihinakan, koyak moyak digigit srigala. Kami cukupkan doa-doa untuk membujuk Dewa Maut dan Dewa Neraka. lalu kami bersihkan jenazah itu kami beri rempah-rempah dan air suci, lalu kami kumpulkan kayu dan ranting pohon zaitun. kemudia kami baker semua sisa mayat itu. lalu akhirnya sebagai penutup lengkap upacara, kami serahkan ia kepada Ibu Bumi….Sesudah itu kami pergi untuk menyelamatkan Antigone….
Sementara kami membongkar pintu goa batu yang telah disemen itu, ada orang yang mendengar suara tangis di dalam goa. Segera ia melapor kepada Creon – Creon melompat oleh firasat dan segera penggalian dipercepat –
Makin lama makin tangis itu makin keras dan terasa menyelubungi kami. Ngeri dan tak ketahuan tangis siapa. tetapi Creon, tiba-tiba kaku dan berkata “ Aku takut benar bahwa perkiraanku benar. Sebidang tanah ini akan menjadi saksi betapa pahitnya akhir perjalananku ini. Meski belum nyata, tapi aku merasa bahwa itulah suara tangis puteraku. Cepat bongkar semua batu. Lihat di dalam! Itulah tangisan haemon@! Atau tipuan Dewa menggoda jiwa!
Maka di ujung goa, kami lihat Antoigone menggantung diri dengan sehelai kain lena. Dan haemon memeluk tubuh kekasihnya sambil mengigau, bicara sendiri, tentang nasib percintaan mereka dan tentang sikap Creon pada tunangannya – Creon meliaht itu semua dan lalu lari menghampiri “Anakku, apa arti semua ini? Roh apa yang merasuki dirimu? Kenapa kamu memilih mati? Ayolah keluar. Ini ayah menjemputmu”
Anaknya tidak menjawab. matanya melotot memandang sang ayah dengan buas dan benci. Lalu segera ia cabut pedangnya, mengelak menghindari Creon, membalik gagang pedang dan menikamkan pedang itu ke dadanya sendiri hingga ke hulu – ia rubuh di belakang jasad kekasihnya. Mayat Antigone yang masih basah dipeluknya. Kemudia….ia terbatuk dan darah segar munrat dari mulutnya membasahi pipinya yang remaja. Lalu mati di atas tubuh pinangannya….Demikian maut telah menikahkan keduanya.
Memang sungguh benar kata sang pertapa; akal sehat adalah pusaka hidup orang utama. Sebab sudah nyata bencana tidak perlu. ia terjadi karena nafsu semata-mata.

PADUAN SUARA
Dan kini Euridice pergi tanpa kata-kata

PEMBAWA WARTA
Aku kira sudah selayaknya. Seorang wanita yang mulia di muka umum tak mau menunjukkan perasaannya. Ia akan menangis dan berduka di dalam istana

PEMIMPIN PADUAN SUARA
Duka yang gaduh dan berlebihan memang tidak sepantasnya. Tapi ketegangannya yang tanpa suara, sungguh penuh rahasia

PEMBAWA WARTA
Pendapatmu memang adala alasannya. Marilah kita tengok ke dalam sana. aku pun mencium adanya bahaya

PEMIMPIN PADUAN SUARA
Nanti dulu! Creon datang. lihat, ia bawa mayat puteranya

PADUAN SUARA
Creon, creon. Bila benar kata berita. kamulah sumber bencana

CREON
Dosa! Kenapa aku bisa berdosa sebesar ini!? Dan semua kematian dalam keluargaku terjadi karena keras kepalaku….O, puteraku, puteraku, begitu remaja kamu berangkat mati….Dan ini terjadi karena bapakmu

PADUAN SUARA
Sungguh terlambat datang sesalmu

CREON
Aku tahu, dewa telah membalasku, mencengkramkan pikiranku, melemaskan tenagaku dan merampas sumber kebahagiaanku. Dan seluruh usaha dalam hidupku…punah…..sia-sia….

MASUK PEMBAWA BERITA

PEMBAWA WARTA II
Tuanku, tuanku, apa yang Anda lihat sebagai bencana belum semuanya – sekarang, lihatlah di dalam istana!

CREON
Bencana apalagi yang mesti aku saksikan?

PEMBAWA BERITA II
Istri Anda, ibu mayat ini wafat. Baru beberapa detik yang lali ia menikam dirinya sendiri

CREON
Astaga! Apakah maut tidak bisa kuhindarkan? Wahai, maut, kenapa kamu selalu memburuku? Apakah makna kedatanganmu kini? Sekali lagi kamu telah menghujamkan pukulanmu. Istriku mati?

PEMBAWA WARTA II
Dia menikam diri di depan altar dan wafat di situ. Sebelum wafat ia menyeru Megarius, puteranya yang pertama yang telah wafat. Lalu menyeru haemon putera kedua yang wafat baru saja. Kemudian mengucapkan kutukan-kutukan yang semuanya ditujukan pada Anda

CREON
Aku gemetar ketakutan. Kenapa maut tak merenggutku pula? Kenapa tak ada orang maju dan menikamku?

PEMBAWA WARTA II
Sebelum wafat, istrimu menekankan bahwa Anda bersalah terhadap kematian kedua puteramu

CREON
Semua salahku. Memang kesalahanku. Aku telah membunuhmu, anak anakku! Istriku! Aku telah membunuhmu. Dan kini aku pun ingin mati!

PADUAN SUARA
Bagi Anda, hanya sabar satu-satunya hiburan

CREON
Maut! Apakah kamu hanya merunduk dari belakang? Kini aku mengundangmu. Dari muka ambillah aku

PADUAN SUARA
Betapapun, Anda masih raja. ucapan itu tak bijaksana. Jenazah-jenazah harus disucikan, kalau tidak, kami akan kena kutukan

CREON
Tak akan aku mundur dari mati

PADUAN SUARA
Maka harapan percuma. nasib orang terserah Dewa

CREON
Aku runtuh. Aku membunuh keduanya. Aku bernoda. Beban yang berat menekan kepala

PADUAN SUARA
Siapa inginkan kebahagiaan?, yang utama adalah kebijaksanaan. Ini maknanya tidak menentang kehendak dewa. Siapa menentang alam, akan dihajar oleh alam. Kalau kamu deksura dirimu akan dibikin hina. kalau kamu sombong, kamu akan dibikin kosong.



TAMAT



Naskah Teater - Lakon ANTIGONE Karya Sophokles Episodion 3-4
4/ 5
Oleh
Add Comments


EmoticonEmoticon